MNC Trijaya Mandailing Natal (29/02) (Panyabungan) – Jembatan gantung (Rambin) penghubung dari Desa Gunung Tua Jae menuju Desa Lumban Pasir kecamatan Panyabungan kabupaten Mandailing Natal ( Madina), Provinsi Sumatera Utara ( Sumut ) sangat memperihatinkan, pasalnya jembatan gantung ini papannya sudah lapuk dan beberapa Balok Penyanggah sudah Patah serta beberapa papan nya di tambal- tambal seadanya oleh Warga. Jembatan gantung ini panjangnya lebih kurang 25 meter dan lebar 1,5 meter.
Informasi didapat jembatan gantung ini pernah di rehab pada bulan Oktober 2022. Keadaan sekarang dari perehapan tersebut sudah rusak dan lapuk lagi.
Goeswara/ Karate ( 45) Salah satu warga Gunung Tua Jae yang di wawancarai media saat mereka melewati Rambin. Ia ceritakan kalau mereka setiap hari melewati jembatan ini ( aktif di pakai/ lalui) , mereka selalu berhati-hati untuk berjalan di atas jembatan karena papan jembatan ini sudah pada lapuk dan bolong-bolong, hampir setengah rambin rusak dinding kawat. Kamis, ( 29/02/2024).
“Untuk melewati jembatan ini sangat ngeri sekali apa lagi dengan mengendarai motor khawatir jatuh dari papan jembatan bisa saja jatuh, air dibawah jembatan ini penuh dengan bebatuan yang besar tentu mengancam keselamatan pengguna Jembatan yg melintas. Setengah dari rambin dinding kawat sudah rusak ” ujarnya
Goeswara berharap, kiranya Pemerintah, Dinas terkait atau Lembaga lainnya agar dapat memperbaiki papan jembatan penghubung ( Rambin) sudah lapuk dan bolong-bolong serta rusak Parah dan sangat goyang. jangan sampai ada korban pengguna jalan baru ada inisiatif perbaikannya dari pemkab. Sungguh sangat urgent Rambin ini segera di perbaiki.
” Saya selaku warga Gunung Tua Jae memohon kepada Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal dan Dinas terkait agar peduli dengan warga kami, untuk memperbaiki jembatan gantung yang papannya semua sudah pada lapuk dan bolong-bolong serta dinding jawabnya sudah rusak,” harapnya.
Dikatakannya juga, bahwa jembatan (Rambin) ini benar -benar aktif di lewati oleh warga sekitar beraktifitas maupun anak- anak sekolah serta petani/ pekebun menuju usaha Masing-masing.
Dijelaskan Goeswara juga pada perehapan rambin tersebut sempat disorot media dan LSM pada tahun lalu dan ditinjau kadis PU waktu itu masih dijabat Ruli. Dengan anggaran mendekati 200 juta bahan yang dipakai masih material yang lama hanya sebagian yang diganti. Setelah tinjauan kadis saat itu kemudian lantai rambin sebagian diganti yang baru.
” Ngeri bah memang, masa dengan anggaran yang banyak perehapan hanya seadanya, wajar jikalau daya tahannya hanya sementara. Tidak dihitung ketahanan rambin jikalau rusak begitu cepat ” jelas Goeswara
Ironis memang, ” kami punya tiga wakil rakyat putra Gunung Tua Raya namun pemerintah Madina bisanya rehap rambin dengan sembarang atau seadanya” tambahnya
Sementara Kadis PU Madina di telpon tim untuk dimintai keterangan tidak ada jawaban. (Bakti)