IMA Madina Pekanbaru : Diduga APH Tidak Becus Berantas PETI Kotanopan

Daerah1556 Dilihat

MNC Trijaya Mandailing Natal (06/04) (Pabyabungan) – M. Suaib ketua IMA Madina Pekanbaru menyesal sikap aparat penegak hukum ( APH) serta forum komunikasi pimpinan daerah ( Forkopimda) lainnya. Suaib mengatakan setelah stentmen Kapolres Madina bawah hukum tidak akan kalah dengan Mafia tambang Kotanpan. Tapi itu stetmen itu tidak diindahkan para mafia tambang, malah mereka malah lebih berani mengacak-acak lokasi Penambangan Emas tanpa izin ( PETI) menggunakan alat berat Exavator (Beko) dan lebih menjamur, Panyabungan, (06/04/2024).

Suaib juga menambahkan, kegitan mafia tambang malah lebih berani, meraka melakulan operasi siang dan malam mengunakan beko dengan memanfaatkan masyarakat setempat sebagai pekerjaa harian dan sesekali memberikan sedikit material untuk di cetek (dulang).

“Ironisnya lagi, penambang ilegal itu diajak untuk berunding oleh Forkopimda Madina untuk penanganan PETi Kotanopan. Jikalau sudah kantongi nama-nama penambang emas ilegal Kotanopan sudah dikantongi seperti yang dikatakan bapak Kapolres, kenapa tidak ditangkap padahal itu penjahat, aneh memang,” ujar Suaib.

“Aduh, Statement pak Kapolres Gak diindahkan Mafia tambang, kalau tidak becus lebih baik mundur sajalah dari jabatannya,” cetus Suaib

Dari informasi dihimpun media ratusan masyarakat melakukan aksi protes (blokade) ke Mapolsek Kotanopan untuk menghalangi Polisi dalam penindalan PETI di Kotanopan.

” Kejadian itu kami duga massa suruhan penambang ilegal, dengan hanya massa 300-an dinilai tidak efektif untuk penolakan penutupan PETI Kotanopan. Yang datang dalam penolakan diperkirakan segelintir massa, sebab dari komentar Kapolsek Kotanopan itu hadir dari berbagai desa di Kotanopan dan dari kecamatan lain luar kecamatan Kotanopan ” sambungnya

Disampaikannya, Terlepas dari susahnya ekonomi masyarakat di sekitar lokasi PETI yang menuntut untuk tidak di tertibkan ( tutup), sebenarnya PETI adalah kegiatan tanpa izin dan sangat memicu kerusakan lingkungan. Serta Kegiatan tersebut juga memicu terjadinya konflik lain.

“Kami apresiasi kinerja kapolres Madina yang sudah mengamankan dua unit mesin pengeruk atau excavator tambang emas ilegal di aliran Sungai Batang Gadis di Kotanopan serta Kami sangat mendukung bapak kapolres madina untuk melanjutkan penyelidikan pemilik beco yang sudah diamankan” tandasnya. (Bakti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *