Aliansi Aktivis Lingkungan Alak Sipartapa Roma melaksanakan unjuk rasa di Depan Kantor Bupati Kabupaten Mandaiking Natal (Madina). Dalam aksi unjukrasa ini, penolakan hadirnya Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Mandailing Natal Khususnya yang sekarang beroperasi di Kecamatan Kotanopan, Kamis (25/04).
Habibi Nasution S.Pd dalam orasinya menilai Pemda Madina sudah lalai dan cendrung setengah – setengah dalam pengambilan tindakan terhadap para mafia tambang.
Habibi Nasution juga mengatakan Pemda Madina sekarang dalam posisi mati suri, tak berdaya menyelesaikan kegiatan tambang ilegal yg berada di kecamatan Kotanopan. dibuktikan dengan leluasanya para mafia tambang mengeksploitasi sumber daya alam disana dan tidak mengindahkan dampak kerusakan lingkungan yang bisa diakibatkan.
“Penindakan yang dilakukan bahkan seperti main kucing – kucingan di lapangan,” Jelasnya.
Hambali SH juga menegaskan harus secepatnya ditetapkan tersangka pelaku PETI, apalagi mengingat tanggal 03 Maret 2024 pihak kepolisian sudah menyita 2 ekskavator dari lokasi tambang.
“Dengan semakin leluasanya mafia tambang ilegal beroperasi dengan menggunakan ekskavator di daerah Aliran Sungai (DAS) sudah pantas diberikan penghargaan berupa rekor MURI pada Bupati Madina, HM Jafar Suhairi dan Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Uttami atas dugaan pembiaran, “Bung Awal yang juga kordinator aksi. (009)