MNC Trijaya Mandailing Natal (23/03) (Panyabungan) – Tenda darurat dari BPBD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah didirikan di pelataran parkir RSUD Panyabungan, begitu juga dua Posko Kesehatan (Poskes) serta dua Puskesmas agar stanby. Hal ini dilakukan karena meningkatnya pasien yang terus berdatangan disebabkan terkena gejala keracunan yang dialami puluhan warga Desa Sibanggor Jae dan Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi pada Kamis malam (22/2/2024).
Informasi yang dihimpun media ini hingga Jum’at (23/2/2024) pukul 01.00 WIB, sudah ada 101 pasien yang ditangani kedua rumah sakit yang ada di kota Panyabungan.
RSUD Panyabungan ada 46 orang yang di rawat, dimana didalamnya ada 3 orang Ibu Hamil dan 3 orang anak-anak. Sementara di RS Permata Madina berjumlah 55 orang yang di rawat dimana didalamnya ada 1 orang Ibu hamil dan 4 orang anak-anak.
“Pasien keadaan umumnya seluruhnya stabil,” sebut dr. M. Faisal Situmorang selaku Kepala Dinas Kesehatan saat dikonfirmasi Harian Kriminal melalui aplikasi WhatsApp, Jum’at (23/2/2024) dini hari.
Kadis Kesehatan Pemkab Madina ini juga menyampaikan telah melakukan peninjauan dan memastikan pelayanan kesehatan kedua rumah sakit terhadap puluhan pasien terlayani dengan baik.
“Posko Kesehatan juga telah dibuka di dua tempat, yaitu Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga. Untuk Puskesmas Sibanggor Jae dan Puskesmas Kayu Laut agar standby malam ini,” tutupnya.
Sebelumnya, Nampak puluhan warga dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina karena mengalami gejala keracunan, seperti pusing, mual dan muntah. Diduga karena menghirup gas yang bocor dari pembukaan sumur di V-01 oleh PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), perusahaan penambangan panas bumi yang beroperasi di kawasan Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Pangeran Hidayat selaku Camat setempat mengatakan ke sejumlah awak media, telah dilakukan pembukaan sumur di V-01 berlokasi di Desa Sibanggor Julu pada Kamis (22/2/2024) pukul 10.00 WIB.
“Sebelum dilakukan pembukaan sumur telah diberikan himbauan dan sosialisasi oleh PT. SMGP pada hari Selasa (20/2/2024) kemarin,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Panyabungan.
Dia belum bisa memastikan apakah banyaknya korban akibat keracunan ini disebabkan bocornya gas milik perusahaan tersebut.
”Karena itu sifatnya teknis, saya tidak bisa menjawab, namun korban jelas ada anak anak dan orang dewasa. Kejadian sebagian warga mengalami sakit sekitar pukul 19.15 WIB malam ini,” tambahnya.
Berbagai tindakan telah dilakukan, Pangeran menuturkan warga di kedua desa telah diungsikan ke daerah desa tetangga. Sementara yang sakit dibawa ke Puskesmas terdekat dan ke Rumah Sakit yang ada di kota Panyabungan untuk perawatan lebih lanjut. (Joki Nasution)