Mentan Pimpin Rakor Brigade Pangan di Medan, Atika: Produksi Padi di Madina Naik

Sumatara Utara244 Dilihat

MNC Trijaya Mandailing Natal (11/12) (Medan) – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi (rakor) Brigade Pangan dalam rangka pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada sektor swasembada pangan.

Rakor yang berlangsung pada Selasa malam, 10 Desember 2024, di Hotel Four Point by Sheraton Medan, Jl. Gatot Subroto No 395, Medan, ini dihadiri para pejabat penting yang berkaitan dengan program tersebut, baik itu dari unsur TNI, jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten di Sumatera Utara. Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi Nasution termasuk salah satunya.

Mentan Amran Sulaiman mengatakan target produksi padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga 700 ribu ton untuk tahun anggaran 2025. Dia mengaku optimistis target itu dapat dicapai melalui kegiatan cetak sawah dan optimalisasi lahan (oplah) dengan meningkatkan indeks tanam dari satu kali menjadi tiga kali dalam setahun.

“Ini luar biasa semangatnya, targetnya naik 700 ribu ton. Mudah-mudahan ini dicapai. Kalau ini dicapai bantuan 2026,
Insyaallah kami tambah lagi,” kata Mentan Amran.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Ditjenbun pada Kementan Heru Tri Widiarto melaporkan bahwa Sumut mendapat alokasi target oplah seluas 80.752 hektare. “Tahun 2024 seluas 30.442 hektate tersebar di 14 kabupaten dan tahun 2025 seluas 50.310 ha di tujuh kabupaten,” katanya.

Wabup Madina Atika Azmi mengatakan, kabupaten ini berkontribusi baik dalam program swasembada pangan. Hal ini dibuktikan dengan produksi padi yang naik signifikan dari tahun lalu.

“Produksi padi kita naik dari 16.000-an ton pada 2023 menjadi 94.000-an ton di tahun ini,” ungkapnya.

Atika menambahkan, dia secara langsung bertemu dengan Mentan Amran Sulaiman dan menyampaikan komitmen Pemkab Madina meningkatkan produktivitas padi sekitar 7-10%. Untuk mendukung target itu, wabup Madina meminta bantuan sarana prasarana berupa hand tractor, combined harvester, cultivator, jut, dan jip.

“Kemudian tidak lupa, kami meminta pelurusan dan pendalaman pertemuan dua sungai, Batang Gadis dan Batang Angkola. Di pertemuan dua sungai ini sering meluap merendam wilayang Rodang,” pungkasnya.

Sebelumnya pada Juli 2024 lalu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil mengunjungi Madina. Dia menjelaskan Kementan menargetkan pompanisasi 3.000 hektare sawah tadah hujan di kabupaten ini. Hal tersebut merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) pada kementerian tersebut. (009)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *