PETI Kotanopan Beroperasi Malam Hari

Daerah1999 Dilihat

MNC Trijaya Mandailing Natal (29/03) (Panyabungan) – Ditengah-tengah gencarnya Aparatur Penegak Hukum (APH) dalam melakukan penertiban aktivitas penambangan emas ilegal (PETI) diwilayah Kotanopan yang selama ini berusaha untuk terus memburu para Pelaku PETI sepertinya dianggap angin lalu oleh sebagian pihak yang terlibat di dalamnya.

Mengapa tidak, pembuktian pada penegakan hukum yang telah dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda) khususnya Polres Madina dengan mengamankan sebanyak 2 (unit) excavator dilokasi tambang kotanopan menunjukkan bahwa Aparat Kepolisian benar-benar memegang teguh undang-undang dan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan profesional sehingga hal itu mendapatkan pujian dari berbagai kalangan di Sumatera Utara.

Namun hal itu seolah-olah tidak berlaku bagi mereka para pelaku Tambang Emas Ilegal di Kotanopan yang masih saja curi start melakukan aktivitas penambangan dengan cara kucing-kucingan.

Dari informasi yang dihimpun PETI tidak bisa menambang di siang hari, para pelaku melakukan aktivitasnya di malam hari tanpa menggunakan alat penerangan sama sekali, dan hal ini dinilai untuk mengelabui para penegak hukum

Salah satu warga kotanopan inisial (Z) ditanya melalui pesan singkat WhatsApp, Jum,at (29/03) membenarkan bahwa aktivitas penambangan masih terus beroperasi di malam hari tanpa menggunakan penerangan sedikitpun, meskipun terkadang dalam aktivitas yang mereka lakukan sering berhenti tiba-tiba dikarenakan mendapatkan informasi akan ada Polisi yang razia ke lokasi.

“Maroperasi do ba abang tambang i, tapi borngin doma uida ibaen alai,adong 12 beko na main, ipe nga marlampu, ningroangku so ulang nida dei na karejo alai”.-( beroperasinya bang tambang tu, tapi malam dibuat mereka, ada 12 beko yang main, itupun tidak pakai lampu, mungkin supaya tidak terlihat mereka yang kerja itu,” Kata Z.

Dengan adanya kembali aktivitas penambangan di kotanopan yang dilakukan secara diam-diam pada malam hari tanpa alat penerangan, sepertinya para pelaku sudah tidak lagi memiliki rasa takut kepada Aparat Penegak Hukum khususnya Kepolisian Daerah Sumatera Utara Polres Madina, dan jika itu benar, sepertinya Kepolisian harus bekerja lebih keras dalam melakukan penertiban kepada pelaku aktivitas tambang di kotanopan meskipun harus mengikuti permainan kucing-kucingan yang dilakukan oleh pelaku PETI Kotanopan. (Bakti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *