KNPI Madina Adakan FGD Untuk Refleksi Hut Ke 26 Tahun Kabupaten Mandailing Natal

Daerah108 Dilihat

MNC Trijaya Mandailing Natal (14/03) (Panyabungan) – Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupten Mandailing Natal (KNPI Madina) di Aula D’San Hotel Panyabungan, Jum’at (14/03).

Ketua KNPI Madina, Khairil Amril Nasution dalam sambutan mengatakan bahwa Focus Group Discusision (FGD) ini dilaksankan untuk Refleksi Hut Madina ke-26 tahun.

Khairil Juga mengatakan bawah 26 tahun Madina adalah umur yang cukup matang untuk kemandirian sebuah daerah dalam pendapatan dan mengurus daerah otonomi yang di mekarkan pada tahun 1998.

Dalam FGD dihadiri perwakilan Pemda Madina, Kapala Badan Pendapatan dan Riset Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Baparida Madina), Birul Mada ST, Tokoh Masarakat AS Imran Khaitami Daulay, Iskandar Hasibuan. Perwakilan Polres Madina, Ipda Bagus Seto, Tokoh adat, Askolani Nasution dan Organisasi Kepemudaan (OKP).

Kaban Baparida Madina, Birul Mada, ST mengatakan bawah dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) priode 2025-2030.

RPJMD ini akan membahas rencana pembangunan Kabupaten Mandailing Natal untuk Indonesia Emas 2045.

Kapolres Madina, Arie Paloh diwakili KBO, Ipda Bagus Seto mengatakan dalam FGD bawah Kepolisian bekerja sesui UU Kepolisian dan tidak bisa bekerja sewenang-wenangnya karena ada landasan hukumnya.

Polri bekerja berdasarkan Presisi Polri  (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan, dan Berintegritas), presisi polri ini di cetuskan oleh Kapolri, Listyo Sigit Prabowo pada saat Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan DPR RI.

Iskandar Hasibuan yang juga wartawan senior yang bertugas di Madina narasumber pada FGD mengatakan di zaman Pemerintahan Amru Daulay Wartawan masih dihargai setelah itu tidak pernah lagi.

As Imaran Khaitami Daulay yang juga mantan ketua DPRD Madina mengatakan Madina adalah kekutan potensi di Sumatera Utara (Sumut) tidak ada Kabupaten di Sumut yang sekaya Madina, dan kita bisa mengali untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih kedepannya.

Tokoh Budaya Madina, Askolani Nasution mengatakan pada abad 17 Mandailing Natal adalah pusat Ekonomi. Mandailing ini dulu adalah pusat peradaban buktinya adanya peningalan candi di beberapa daerah termasuk di Simangambat. Pada tahun 2023 candi di Simangambat sudah diberikan kepada Pemda Madina, sekarang cukup miris, kita sekarang tidak pernah mengkoreksi itu semua. (009)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *