MNC Trijaya Mandailing Natal (04/10) (Panyabungan) – Makna Sahata dalam bahasa Mandailing merupakan se-kata/se-bahasa. Sahata untuk suatu hal diprediksi bisa mencapai satu tujuan yang hakiki. Sama halnya membangun salah satu objek harus Sahata agar berjalan mulus sesuai rencana. Seperti membangun sebuah rumah, kepala tukang dan kernek yang mengerjakan harus sahata untuk setiap bagian yang dikerjakan sehingga tercipta bangunan yang baik dan presisi sudut terpasang baik dan tahan lama.
Kata Sahata saat ini dipakai untuk salah satu pasangan calon (Paslon) bupati di kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, SAHATA itu merupakan singkatan dari Saipullah-Atika.
Serapan dan terapan kata Sahata dinilai cocok untuk Paslon ini, disamping singkatan dari nama Paslon. Kata Sahata ini tepat juga digaungkan untuk masyarakat Madina. Hal itu disampaikan tokoh muda dari kecamatan Siabu Ringgo Siregar (41), Siabu, Jumat, (04/10/2024).
Menurut Ringgo Siregar, sebagai warga kabupaten Mandailing Natal mengatakan harus Sahata untuk Madina. Mereka (Paslon) dengan nomor 02 itu dinilai akan mampu membangun kabupaten Mandailing Natal dengan pengalaman mereka sebagai birokrasi.
” Kabupaten Mandailing Natal bukan daerah yang kecil tapi sangat luas yang dihuni lebih dari 300 ribuan jiwa yang terdapat di 23 kecamatan, 404 desa/kelurahan. Ini harus Sahata membangun daerah yang dihuni warga yang banyak. Dua calon pemimpin ini dinilai mampu memimpin Madina kedepannya ” jelasnya
Terang Ringgo, dari pengalaman Saipullah berbagai jabatan dan di beberapa tempat yang pernah diembannya diyakini bisa diadopsinya untuk daerah Madina.
” Pengalamannya sebagai birokrasi bisa diterapkan untuk membangun Madina serta jejaringnya di tingkat pusat. Komunikasinya dengan pihak pusat dianggap bisa memfasilitasi kemajuan suatu daerah” Tandasnya ( 009)