MNC Trijaya Mandailing Natal (28/12) (Panyabungan) – Urusan PPPK Guru menjadi pelik dikarenakan adanya kerusakan pada sistem kerja otak para elit, nilai yang tiba-tiba menurun menunjukan bahwa para elit yang bergerak pada bidang ini tidak bekerja sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat luas.
Yang menangis hari ini bukan hanya mereka yang ber-demonstrasi akan tetapi para orang tua mereka, suami mereka, istri mereka, anak-anak mereka, hal ini terjadi karena banyak dari korban kemaksiatan elit ini adalah mereka yang menggantungkan harapan pada kelulusan atas dirinya pada P3K.
Kemaksiatan elit ini menunjukkan adanya sifat kemunafikan pada elit yang berdiri seolah-olah menjadi pahlawan padahal kemunafikan ada pada bahunya.
Perlu diketahui bahwa yang menjadi korban bukan hanya mereka saja yang bergerak ber-demonstrasi akan tetapi seluruh masyarakat Mandailing Natal menjadi korban, karena adanya hal yang terlihat dirahasiakan oleh elit.
Akan tetapi, perlu kita ketahui dan kita sadari bersama bahwa Bupati Mandailing Natal telah menunjukan sikap dan sifat sebagai seorang negarawan yang siap menghadapi dan menyambut para demonstran, hal ini perlu diapresiasi.
Selain itu, Kadis Pendidikan dan Kepala BKD harus berkata jujur agar permasalahan ini dapat terbuka, karena transparansi adalah hal penting dalam menjalankan pemerintahan dan sebuah kebijakan.
Dari hal tersebut, sudah seharusnya DPRD MADINA menggunakan hak angketnya tanpa ada pernyataan “jangan ajari kami, jangan begini, begitu” seolah-olah seluruh anggota DPRD lebih pintar dari seluruh rakyat Mandailing Natal.
Bung Farhan Kabid Organisasi GMNI MADINA mengatakan kepada media, Rabu (27/12) Apapun ceritanya, DPRD harus mengikuti kehendak rakyat.
Diduga ada kejanggalan dalam hasil ujian PPPK, para peserta ujian PPPK menganggap adanya kejanggalan dalam hasil ujian tersebut.
“Dalam hal ini adanya pihak peserta ujian masuk PPPK yang terzolimi. Kami dari dpc gmni mengetuk keras kepada bapak bupati madina H.M.Jakfar Sukhairi Nasution untuk memecat kepala dinas pendidikan karena di duga telah berlaku sewenang-wenang dalam meberikan hasil ujian masuk PPPK Dan lain-lain.”Pungkasnya Bung Harun Sekretaris GMNI Madina.
Ketua GMNI Madina menambahkan Hal itu kami anturkan kepada PEMDAKAB harus transparan dalam RDP yang di adakan pada hari ini, jangan ada di tutup” toh, dan kami juga meminta kepada bupati madina kepala dinas pendidikan & Kepala BKD harus di copot dari jabatannya, karna sudah mencederai integritas pemerintah daerah dimana diduga ada permainan manipulatif di dalam hasil uji sktt dan BATALKAN HASIL UJI SKTT supaya adil dan transparan, jika pemdakab menyurati mendikbudristek dan hasil uji sktt dibatalkan lihat yg diduga terjadi suap menyuap untuk pemenangan P3K akan meminta hak nya sendiri. (Eka Sofyandi)