MNC Trijaya Mandailing Natal (07/01) (Natal) – Sebagian Daerah di Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) Provinsi Sumatera Utara ada di pinggir Pantai yg langsung bersentuhan dengan Samudra Hindia tentu bisa di kembangkan untuk sektor Wisata. Melihat dari segi wisata tersebut tentunya memiliki banyak potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan dari berbagai sektor.
Sudah tidak diragukan lagi daerah Pantai Barat yg meliputi Kecamatan Natal, kecamatan Batahan, dan Kecamatan Muara Batang Gadis yang terletak paling barat di kabupaten Mandailing Natal memiliki daya tarik tersendiri bagi siapapun (domestik maupun mancanegara) mengunjungi atau bahkan sekedar singgah belajar, mencari nafkah, namun akan terasa berat bagi mereka untuk meninggalkan pantai Barat ini. Bayangkan saja betapa bahagianya di saat akhir pekan tiba, wajah-wajah para wisatawan lokal yang berdatangan ke berbagai lokasi wisata di Madina
Sebagai contoh ada lokasi wisata kabupaten Madina tepatnya di pantai barat seperti Pantai Galon, Pulau Karo , Batu Badaun serta banyak lagi pulau yang memiliki potensi ekonomi terutama dari sektor pariwisata . Kemudian Kabupaten Madina yang terkenal dengan wilayah sejuknya di pinggir pantai bisa mengembangkan sektor lain seperti kuliner, Oleh-oleh khas Mandaling serta Agrowisata lain.
Wilayah-wilayah objek wisata Pantai dan pulau tersebut hanyalah di temukan di Pantai Barat, namun jika dipaparkan berdasarkan obyek wisata yang dimiliki berjumlah ratusan bahkan lebih. Namun jika di paparkan banyak lagi objek wisata di daerah lain di kabupaten Madina seperti Air terjun, Lobang Jepang, Pendakian Gunung Merapi dan pemandangan indah kawasan kawah Sorik Merapi di Sibanggor serta banyak ‘spot’ (titik) wisata yang indah, asri, dan memiliki nilai ekonomi di sektor pariwisata lainnya.
Seterusnya, jangan memandang sempit kepariwisataan, karena bukan melingkupi obyek wisata alam saja, jangan lupakan kekayaan kuliner, kesenian, arsitektur prasejarah, sejarah bahkan kontemporer, yang memiliki daya tarik bagi parawisatawan untuk berkunjung dan berlama-lama di Madina serta Bisa menjadi Sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD) juga Pendapatan Asli Desa ( PADes) disekitar Objek Wisata.
Setiap obyek wisata memiliki lebih dari satu potensi, yakni sumber daya alam mulai dari gunung, laut, air ( sungai), pantai dan seni budaya. Beberapa potensi alam dan budaya (kearifan lokal) menjadi inti bisnis jika di terapkan di daerah. Melalui potensi tersebut sudah seharusnya, Pendapatan Asli Daerah pun bertambah mulai dari retribusi, dan pajak restoran, hotel, dan fasilitasn penunjang lainnya. Tentunya apabila dihubungkan dengan nilai ekonomi sudah tentu membicarakan uang, penghasil uang alias industri. Jadi Pariwisata sebagai industri adalah sesuatu yang harus digali oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
Layakkah Setiap Desa Mengalokasikan Dana Desa ( DD) untuk Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) untuk menambah atau meningkatkan Pendapatan Asli Desa ( PADes) di sekolah Pariwisata? tentu jawabnya sangat layak. Bercermin dari Desa Sundutan Tigo Kecamatan Natal yang memiliki BUMDes di sektor pariwisata wisata sudah bisa mengantongi keuntungan dari BUMDes.
Tasmil Nasution Kepala Desa Sundutan Tigo Kecamatan Natal mengaku sudah memiliki BUMDes yang bergerak di bidang Pengembangan wisata di Pantai Pulao Karo.
” Desa Sundutan Tigo sudah memiliki BUMDes yang bergerak di sektor pariwisata yg bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah nantinya namun ini masih dalam tahapan pengelolaan” akui Tasmil di rumahnya, Jumat, ( 06/01/2023).
Pemanfaatan objek wisata yang ada di Sundutan Tigo sudah sudah sejak lama di lirik untuk di jadikan sebagai PADes namun belum bisa berkata banyak. Tentu bercerai pembangunan lokasi wisata pasti banyak mengeluarkan dana.
” Sudah pernah kita tawarkan kepada investor untuk mengelola objek wisata pulau Karo yang ada di Sundutan Tigo namun masih menemui jalan buntu” Tambah Kades yg sudah dua periode itu
Tawaran Desa Sundutan Tigo kepada investor tidak muluk-muluk Hanya berupa Tenaga kerja 70% dari putra daerah sesuai perundangan-undangan serta bagi hasil 20% untuk PADes Namun itu belum tersauti.
Seterusnya Tasmil sudah ajukan Pembangunan objek Wisata Kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Mandailing Natal, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dan Kementerian Pariwisata.
” Melalui ibu Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi B.App, Fin,M.Fin sudah mempromosikan wisata alam Pulao Karo dan pantainya ke kementerian Pariwisata dan sudah ada tahapan survey sejauh ini dan semoga secepatnya ada realisasi” Tambah Tasmil
Ajuan Sundutan Tigo kepada Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara sudah ada dan tersauti. Ada satu unit speed boat dan satu unit banana boat dan sudah beroperasi sejak bulan Oktober 2022 hingga kini.
” Banana Boat dan Speed boat pemberian Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang beroperasi tersebut sudah di serahkan ke Pengurus BUMDes Sundutan Tigo sejak September 2022 dan beroperasi pada bulan Oktober. Laporan terakhir bulan Desember 2022 dari pengurus BUMDes sudah mengantongi penghasilan bersih setelah di keluarkan operasional dan service alat sebesar-besarnya tiga puluh tujuh juta rupiah” lanjut Tasmil
Penghasilan itu cukup dinilai produktif untuk dua unit alat pendukung, bagaimana jika ditambah?. Tasmil juga membeberkan putra-putri di desa Sundutan Tigo sudah banyak memiliki pendi jurusan Pariwisata dan ekonomi.
” Memiliki putra-putri yang memiliki pendidikan yg cukup untuk pengelolaan keuangan dan pariwisata di anggap sudah mampu untuk mengembangkan sektor wisata di Sundutan Tigo” Beber Tasmil
Belum sepenuhnya dari anggaran BUMDes bisa membangun objek wisata pulau Karo dan pantainya.
” Kita masih menunggu dari kementerian Pariwisata untuk pembangunan objek wisata ini kemudian kita akan lanjutkan dari BUMDes. Memang dari gambar ( bestek) kita menilai cukup bagus sebab ada jembatan penghubung satu sama lain antara pulau Karo dengan pulau di sekitarnya dan semoga secepatnya ada realisasi” harap Tasmil. (Bakty Wijaya)
Komentar