MNC Trijaya Mandailing Natal (09/04) (Panyabungan)- Perihal dugaan kecolongan Pihak Satlantas Polres Mandailing Natal sehingga puluhan truk kontainer tanpa di sengaja ataupun dalam unsur kesengajaan sehingga mengakibatkan kemacetan dan keheranan pada sejumlah masyarakat.
Terlebih ketika di konfirmasi awak media pertama kali jumat (08-04-21), Kasat Lantas AKP Syamsul A Batubara mengeluarkan penyataan dan statemen yang dinilai tidak menggambarkan sosok pejabat negara, itu disampaikan oleh Din Lubis Sekretaris PD KAMI (Komunitas Aktifis Muda Indonesia) Mandailing Natal
Din menyebutkan ” ketika saya membaca statement pada pemberitaan pertama mengenai kejadian truk kontainer masuk pusat kota, saya miris membaca statement Kasat lantas yang terkesan arogan dan mengecilkan pihak pers yang mencoba untuk konfirmasi”
“ironis statement AKP Syamsul A Batubara yang keluar itu saya lihat lumayan arogan, seperti pada saat secara person membandingkan latar pendidikan, mengesampingkan aturan berdasarkan tidak ada yang keberatan dan pernyataan bahwa (saya tidak bisa menjaga jalan itu 24 jam)”
“Tentu ini sangat jauh dari gambaran pejabat negara, apalagi itu dikalangan Polri, saya berharap Pihak Polri khususnya Mandailing Natal kedepannya lebih baik lagi dalam menerima saran, pertanyaan dan masukan baik itu dari kalangan Pers maupun Masyarakat, karna masyarakat butuh informasi yang transparan dan bukan malah arogan” Harapnya
Di lain kesempatan AKP Syamsul A Batubara menerangkan bahwasanya truk yang melintas tersebut sudah mereka berhentikan akibat melewati jalan Kota dan menanyakan apakah ada tim pengawal selama diperjalanan.
Dari hasil introgasi kepada sopir truk, mereka datang dari Jawa Barat membawa bahan peledak ke tambang emas Martabe di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan dan dikawal oleh Personel dari Polda Jawa Barat sebanyak 5 orang.
”pada saat kami berhentikan 15 unit truk tersebut, langsung ditanya kenapa bisa masuk kota serta siapa yang kawal mereka. Mereka menjawab ada personel Polda Jawa Barat,”katanya, Sabtu (9/4/2022).
”setelah itu yang mengawal langsung saya panggil dan mereka memperlihatkan surat perintah pengawalan, kemudian personel itu minta maaf karena baru ini melewati Madina tidak melihat ada tanda rambu-rambu larangan melintasi jalan,”jelasnya.
Syamsul menyebut iring-iringan truk tersebut tidak menimbulkan macet, sebab sewaktu melintas kondisi jalan sepi karena bertepatan waktu salat tarawih.
”saya pastikan tidak ada menimbulkan kemacetan. Kita sudah imbau kepada mereka sekali lagi kalau lewat agar dari jalan lintas timur. Karena mereka baru saja ke Madina dan tidak melihat tanda rambu-rambu itu, kita berikan maaf,”ujarnya. (Eka Sofyandi)
Komentar