MNC Trijaya Mandailing Natal (21/08) (Kotanopan) – Menanggapi keterangan dari Forum komunikasi pimpinan kecamatan (FORKOPIMCAM) Kotanopan kepada beberapa media yg mengatakan tidak adanya operasi pertambangan emas tanpa izin ( PETI) daerah kotanopan dan tidak ada perlintasan alat berat (beko) nabobal/Bangil ( Bandel-Mandailing red) di lokasi PETI desa Tombak Bustak. Gerakan mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI) kabupaten Madina menanggapi hal itu dengan menilai tidak serius dalam penindakan. Rabu, (21/08/2024)
Rajab Husein ketua GMNI Madina mengatakan memang kalau maling teriak maling, yah maling gk dapat. Sementara sudah jelas beko nabobal beroperasi di tanggal 18 agustus 2024 jam. 15:11 wib.
“Ada dugaan bahwa FORKOPIMCAM dan POLSEK Kotanopan kong kali kong dengan mafia Beko nabobal ini” ungkapnya
Ujar dia, apakah Resort polres Madina mandul untuk menindak beko nabobal di Mandailing Natal terkhususnya kotanopan?
“Lucunya keterangan FORKOPIMCAM bertolak belakang dengan video monitoring salah satu anggota polisi dimana di vedio tersebut betul adanya lintasan beko nabobal. Makin kuat Dugaan FORKOPIMCAM dan POLSEK Kotanopan bermain dalam backup-annya. ” Lanjut
Lanjutnya lagi, Polsek Kotanopan juga sangat lamban untuk mengecek ke lokasi peti kotanopan tgl 19 agustus 2024, jam 09. 42 wib, yah jelas beko nabobal juga sudah mengamankan diri.
“Bupati, terutama wakil bupati dimana Kecamatan kotanopan merupakan daerah asalnya. Orang nomor dua di Madina diam membisu seperti biawak yg sudah mendapatkan makannya. Untuk Kapolres mandailing natal jangan seperti pedang tumbul dan mandul untuk menindak tegas beko na bobal di madina khususnya kotanopan” timpalnya
“SUARAKU TIDAK AKAN PERNAH MATI. Merdeka !!!” Pungkasnya (Bakti)