Kreasi dan Edukasi di Festival Permainan Leluhur Kecamatan Tambangan

Daerah1684 Dilihat

MNC Trijaya Mandailing Natal (07/06) (Tambangan) – Ratusan warga menyaksikan beragam permainan tradisional yang ditampilkan di Festival Permainan Leluhur yang digelar di Desa Muara Mais, Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (6/6/2024) pagi.

Kehadiran acara ini serasa mengobati kerinduan penonton khususnya para orang tua yang dulunya pernah memainkan permainan tersebut, seperti terompah gajah, engrang, terompah panjang, congkak, engklek, yeye, kelereng, tamtam buku, jembatan tapanuli hingga menggambar.

Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi saat membuka festival ini mengatakan sangat mengapresiasi gagasan dan inovasi yang dilakukan seluruh Kepala Desa, Lurah dan Camat yang ada di Kecamatan Tambangan. Dia pun melihat ada dukungan yang kuat dari tokoh masyarakat setempat.

“Kegiatan ini juga bagian dari silaturahmi yang akan menjadi kenangan bagi anak-anak untuk beberapa tahun kedepan. Jadi diharapkan orang tua betul-betul ikut mendukung program ini bukan hanya sekedar hari ini saja. Adanya inovatip ini kami ucapkan terima kasih dan ini akan kita perbupkan yang kedepannya akan di perdakan,” kata Atika.

Mengingat gesitnya perkembangan tekhnologi khususnya gatget dengan berbagai aplikasi didalamnya, membuat kekwatiran dikalangan orang tua untuk membatasi anak-anaknya dalam penggunaan smartphone.

Hal ini juga yang mendorong Camat Tambangan Enda Mora bersama Kepala Desa dan Lurah serta dukungan tokoh masyarakat untuk menciptakan inovasi didaerahnya. Salah satunya mengajak kembali generasi bangsa, anak-anak ini kembali mencintai permainan tradisional. Permainan yang penuh kreasi dan edukasi agar menjauhkan diri dari penggunaan smartphone yang berlebihan.

“Anak-anak dan pemuda sekarang adalah calon pemimpin masa depan, jadi sebagai orang tua, tokoh masyarakat berkewajiban melindungi dari hal-hal yang tidak baik,” ujar Camat Tambangan, Enda Mora saat memberi kata sambutan di Festival Permainan Leluhur, Kamis (6/6/2024).

Dikatakannya, Pemerintahan Desa dan Kelurahan didorong pemerintahan Kecamatan Tambangan telah berkomitmen membatasi penggunaan gadget pada anak-anak di kawasan tersebut.

“Solusi yang kita berikan kepada mereka memperkenalkan dan menanamkan permainan anak-anak tradisional. Karena banyak didalamnya mengandung edukasi, melatih otak, fisik dan kepercayaan diri,” ungkapnya.

Menindaklanjuti komitmen bersama untuk membatasi penggunaan gadget rencananya dilakukan dengan pembentukan peraturan desa. Salah satunya diberlakukan jam malam diseluruh kecamatan Tambangan yang eksekusinya dilakukan karang taruna [Naposo Nauli Bulung] desa masing-masing.

“Kegiatan Festival Permainan Leluhur ini juga diisi dengan pembagian makanan tambahan. Realisasi dari kegiatan tambahan ini akan dilakukan setiap hari minggu di setiap desa yang ada di Kecamatan Tambangan,” pungkasnya.

Pantauan, Acara ini dihiasi dengan perkenalan beragam permainan tradisional, gordang sambilan, tari kreasi dan di tutup dengan makan siang bersama. (Joki Nasution)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *