MNC Trijaya Mandailing Natal (22/04) (Panyabungan) – Sebulan penuh kita sudah berpuasa, tiba di 01 Syawal maka kita akan merayakan hari raya Idul Fitri. Setiap 01 Syawal selalu diadakan acara silaturhami dan berkumpul dan memamanjatkan Doa kepada Keluarga yang sudah meninggal dunia adalah kegiatan rutin yang dilakukan cucu, cicit dan keluarga Ompung Gadang (Ompung Godang) marga Hasibuan Hutasiantar, yang berdomisili di keluarahan Hutasiantar (sekarang Kotasiantar).
Setelah berkumpul, berdoa bersama selesai tuan rumah akan memberikan sambuatan dan jamuan makan untuk tamu yang hadir dalam acara itu. Untuk tahun ini acara dilaksankan di rumah Hamir Hamsah Hasibuan, setelah itu akan di gilir ke keturunan lainya dari keturunan Ompung Gadang Hasibuan setiap tahunya.
Dalam sambuatan Hamir Hamsah Hasibuan mengatakan, Sabtu (22/04). Semoga kegiatan tahunan ini selalu terlaksana sampai ke cucu dan cicit kita nanti walapun nanti kita yang tua ini sudah tiada. Silaturahmi ini bisa untuk mempererat persaudaraan keturunan Ompung Gadang, sehingga saling mengenal satu sama lain.
Ahmad Aldino Yusuf Hasibuan yang akrap di sapa Aldino yang termasuk cicit menambahkan Ompung Gadang seingat saya adalah tobang saya yang sangat dermawan semasa hidupnya. Ompung Gadang kalau tutur adat sapaan saya menjadi tobang dikarnekan ompung Gadang adalah kakek Ayah saya.
” Tobang seingat saya kalau setiap hari raya seperti ini, setiap paginya sebelum berangkat sholat id sudah duduk di depan rumah dan sapa yang lewat sambil memberikan uang untuk anak-anak yang lewat.” Ungkap Aldino
Dengar cerita dari keluarga Ompung Gadang ini adalah seorang pedagang yang sangat sukses di Panyabungan. Usahanya meliputi pertanian, jasa angkutan (padati angkutan kerbau yang membawah beban) sumber daya alam dari Panyabungan, Batang Natal dan Natal berupa dari Panyabungan membawah beras, kebutuhan pokok lainya, kalau dari Batang Natal dan Natal membawah sayur-sayuran dan ikan olahan lainya untuk di jual kembali di Panyabungan. Setiap anak dari Ompung Gadang akan di berikan tugas untuk mengurusi semua lini bisnisnya, sehingga anak-anaknya diajari dalam usaha.
“Dalam bisnis Ompung Gadang sudah melampau dari zamannya, karena setiap line usaha yang di punya sudah cukup lengkap di zamanya. Urusan padi dia punya tanah sendiri dan kilang padi, urusan angkutan dia punya banyak kerbau untuk mengangkut hasil usaha untuk didiutribusikan.” Jelas Aldino
Aldino juga menambahkan keluarga dari keturunan Ompung Gadang seharusnya menjadikan kehidupan Ompung Gadang ini menjadi inspirasi, sehingga kita cicit yang ditinggalkan ada semangat wirausaha dalam jiwa.
” Jika nama lelehurmu tercatat baik dalam sejarah, maka kamu akan berjuang habis-habisan memperjuangkan catatan itu. Jika nama leluhurmu tercatat buruk dalam sejarah maka kamu habiskan waktumu mengubah sejarah itu. Tapi jika lelehurmu tidak tercatat dalam sejarah maka kamu membuat sejarah atas namamu sendiri, (dikutip kata-kata Budiman Sudjatmiko).” Ungkap Aldino Mengkahiri. (009)
Komentar