MNC Trijaya Mandailing Natal (23/02) (Siabu) – Warga Petani Kecamatan Siabu meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Utara II memperbaiki rusaknya saluran irigasi Batang Angkola rusak parah tepatnya di Desa Aek Badak Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan.
“Kami meminta BWS Sumatera Utara II segera memperbaiki atau ada alternatif sementara yang bisa mengalirkan air. Semisal membangun bronjong permanen agar longsor tidak semakin meluas. Saat ini sekitar 40 meter tanggul dek irigasi rusak” ucap Jakfar salah satu Petani di Desa Sihepeng , Kamis (23 /02/2023)
Jakfar menambahkan, ada alternatif sementara (Pembuatan bronjong ) di karenakan ada longsoran di sepanjang tanggul saluran irigasi yang ada di Desa Aek Badak Jae , sangat diperlukan mengingat aliran irigasi itu sangat di butuhkan warga kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal.
” Kita ( perwakilan petani kecamatan Siabu) sudah Kordinasi dengan bapak Mukhsin Nasution kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah ( BPBD) dikantornya pada hari Selasa (21/02). Kita menyampaikan adanya saluran irigasi Batang Angkola yang jebol untuk diperbaiki dan kita butuh kepastian agar warga yang berprofesi petani tahu musim turun ke sawah.
“Itu sebabnya, BWS jangan hanya menunggu laporan sungai bermasalah. Tetapi harus mengecek satu per satu mana saja wilayah yang rentan longsor” terang dia.
Saluran irigasi Batang Angkola ini Sangat banyak pemanfaatan untuk lahan pertanian masyarakat Siabu, diperkirakan pengguna air dari saluran irigasi ini sekitar 4000an HA hamparan sawah di kecamatan Siabu.
” Banyaknya warga di kecamatan Siabu berprofesi petani sangat pantas Pihak BWS segera turun tangan untuk memperbaiki tanggul rusak. Kebutuhan air untuk bertani sangat urgent agar petani bisa mengelola lahan masing-masing mengingat banyak warga kecamatan Siabu berpenghasilan dari bertani.” Tambah Jakfar
Tanggul yang jebol dan longsor sulit diperbaiki dengan bersifat sementara bila dibuat tanggul karung berisi tanah, sebab lantai irigasi sudah berlubang ( liang).
” Kita meminta Pemerintah setempat turun tangan ke lokasi Jebolnya tanggul irigasi Batang Angkola dan mencari solusi serta melaporkan pada BWS II Sumatera Utara. Kita juga meminta Dinas pertanian ikut memberikan solusi ( gerak cepat) kepada petani di kecamatan Siabu dikarenakan debit air sangat dibutuhkan untuk bertani, jika belum ada perbaikan beberapa Minggu atau beberapa bulan maka kita tahu kita bercocok tanam yang tepat seperti kita bertanaman muda semisal tanaman palawija” lanjut Jakfar
Jakfar juga Mengeluhkan kepada Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI) yang ada di kabupaten Mandailing Natal yang Diam dalam hal ini. Jakfar juga menanyakan keberadaan HKTI, apakah masih ada atau tidak. Jikalau ada kenapa diam ?.
Dilain tempat Mukhsin Nasution kepala BPBD Kabupaten Mandailing Natal membenarkan ada perwakilan petani dari kecamatan Siabu mengeluhkan adanya jebol irigasi Batang Angkola yang berlokasi di Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan yang berimbas kepada petani di Madina khususnya di kecamatan Siabu. Selasa (21/02)
Mukhsin mengatakan warga petani Siabu berharap ada kepastian dari pemerintah daerah untuk perbaikan tanggul yang jebol. Mukhsin juga mengatakan petani yang datang itu meminta ada sosialisasi dari instansi terkait melakukan sosialisasi jika perbaikan belum bisa direalisasikan Secepatnya sehingga petani bisa menanam tanaman yang tepat sebelum bisa bertani.
Dari keluhan petani yang datang ke kantor BPBD Kab. Madina, Mukhsin mengatakan sudah di usulkan untuk perbaikan irigasi kepada BWS II dan Sumber Daya Air (SDA) kabupaten Mandailing Natal.
” Mengingat rusaknya saluran irigasi yang di kecamatan Sayur Matinggi sudah kita Surati BWS II Melalui bupati Madina dan untuk tanggul yang rusak di Desa Simangambat kecamatan Siabu akan segera diperbaiki melalui Biaya Tak terduga (BTT) setelah Pemda Madina koordinasi dengan BWS II dan SDA” tambah Mukhsin
” Untuk yang di kecamatan Sayur Matinggi memang sulit namun sudah kita Surati BWS II, sebab itu daerah kabupaten lain. Bukan hanya yang rusak di Desa Simangambat tapi beberapa titik yang rusak di kecamatan lain akan di perbaiki ” lanjut Mukhsin
Senada dengan Para Petani Siabu, Ringgo Siregar Ketua Karang Taruna kecamatan Siabu berharap ada solusi yang relevan dan efisien sehingga warga petani bisa memanfaatkan lahannya.
Karang Taruna Siabu sudah koordinasi dengan BPBD Madina untuk adanya perbaikan.
” Harga beras yang melambung tinggi saat ini jadi keluhan yang berat dari petani, makanya perbaikan ini harus disegerakan, ditangani secara serius dan jangan dipermain serta pemberi harapan palsu ( PHP) ” timpal Ringgo
Ringgo berharap semoga cepat ada realisasi perbaikan. Ringgo juga meminta BWS II Sumut dan SDA lepaskan Saluran Irigasi tersebut agar Pemda Madina bisa segera melakukan Perbaikan. Kinerja BWS II terlalu lamban sehingga petani menjerit. (Bakti)
Komentar