Antisiapasi Penyebaran Penyakit Ginjal Akut, Plt Kadiskes Madina : Semua Obat Sirup Diintruksikan Dilarang Beredar

Daerah961 views
kapolresmadinahutri2023

MNC Trijaya Mandailing Natal (24/10) (Panyabungan) – Antisipasi penyebaran penyakit ginjal akut yang disebabkan Etilon Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG). Semua Obat Sirup di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dilarang beredar.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faisal Situmorang kepada media, Senin (24/10/2022).

kadispmd

“sejak Sabtu (22/10/2022) kemarin, sudah melakukan sosialisasi ke beberapa apotek dan fasilitas kesehatan. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari imbauan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Surat Edaran dari Gubernur Sumatera Utara”.ungkapnya

Mantan kepala RSU Husni Thamrin Natal itu juga menjelaskan bahwa selain sosialisasi ke apotek da fakes, dinkes Madina juga telah turun ke Puskesmas yang ada si Kabupaten Madina.

“Untuk lima jenis obat sirup yang dilarang edar oleh BPOM sudah diminta untuk disingkirkan. Tapi untuk mengurangi resikonya kita minta agar fakes dan apotek agar tidak menjual semua jenis obat sirup”.tegasnya

Beliau juga menuturkan, hingga saat ini timnya terus melakukan koordinasi dengan Forkopimcam di seluruh Madina untuk terus bersosialisasi dan memantau peredaran obat sirup. Serta hingga saat ini masih menunggu konfirmasi dari pihak distributor untuk menarik obat sirup dari peredaran.

“Kami masih menunggu distributor untuk untuk menarik lima jenis obat yang telah dilarang edar. Sedangkan untuk jenis-jenis obat sirup lainnya, kita tetap menunggu pemberitahuan dari pusat”.sebutnya

Menanggapi satu kasus yang dilaporkan warga Kabupaten Madina, dr Faisal menerangkan, seharusnya tak dimasukkan untuk kasus GGA progresif atipikal. Alasannya, menurut dr Faisal pasien berusia 2 tahun itu sudah lama sakit dan terdiagnosa encephailitis (radang otak) saat dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Kota Medan, sebelum meninggal dunia.

“Kalau radang otak itu kan menyangkut saraf, dia kejang dan juga demam. Selama ini mungkin pasien sudah pemakaian obat yang mempengaruhi ke ginjal. Memang dokter spesialis anak yang merawat si pasien secara medis menaikkan status atau diagnosanya sebagai gagal ginjal”.tandasnya.(007)

kadiskbmadinahutri

Komentar