MNC Trijaya Mandailing Natal (29/03) (Panyabunagan) – Aksi Unjuk rasa masyarakat di Desa Singkuang 1 hingga saat ini masih terus berjalan. Aksi demontrasi masyarakat yang meminta hak Plasma dari PT. Rendi Permata Raya kini telah mencapai 10 hari.
Melihat ini, Bupati Mandailing Natal (Madina) HM. Ja’far Sukhairi Nasution pun tunjukkan reaksi sedih.
Ekspresi sedih ini ditunjukkan oleh Bupati Madina ketika melihat aksi demontrasi masyarakat demi haknya ini dijadikan panggung oleh oknum-oknum tertentu. Sehingga permasalahan yang sudah hampir ketemu solusi ini harus mengorbankan hal dari masyarakat tersebut.
“Kita tahu lah ada oknum-oknum yang ambil moment. Ambil panggung atas aksi demontrasi ini. Bahkan, saya dapat informasi ada group-group WhatsApp yang mengumpulkan donasi untuk masyarakat terus berdemo. Sedih hati saya,” ungkap Bupati dihadapan puluhan wartawan di Aula Kantor Bupati Madina, Rabu (29/03/2023) sore.
Menurut Bupati, permasalahan plasma PT. Rendi ini bukan baru bergulir di saat beliau menjadi Bupati. Permasalahan ini bergulir sudah sejak lama, dan secara administratif memang PT. Rendi akui ada kesalahan.
“Namun perusahaan sudah sepakat dan berkomitmen untuk siap membangun kebun plasma milik masyarakat Singkuang 1. Hanya saja, lokasi kebun plasma ini yang masih diperdebatkan. Walaupun begitu perusahaan, telah menunjukkan i’tikad baiknya dengan sudah membebaskan 100 hektare lahan untuk dibangun plasma,” tegas Bupati.
Melihat ini Bupati yang didampingi unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menegaskan bahwa saat ini tim dari Pemkab Madina sedang melakukan pendataan siapa saja yang berhak mendapatkan plasma dan manfaat dari PT. Rendi tersebut.
“Saat ini kita sedang mendata masyarakat mana saja yang memang berhak menerima plasma serta manfaat dari PT. Rendi. Proses ini diharapkan untuk mempercepat agar masyarakat Singkuang 1 tak lagi tertunda haknya,” tegas Plt. Ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Sumatera Utara ini.(009)
Komentar